Pengurus Yayasan Somatua Belajar Bersama Anak-anak Kampung Keakwa

Suasana sunyi dan tenteram disertai hembusan angin sepoi-sepoi menyertai puluhan anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) di Kampung Keakwa, Distrik Mimika Tengah, yang tengah asyik belajar bersama para pendidik dari Yayasan Somatoa.

Kehadiran para pendidik yang juga pengurus Yayasan Somatoa di kampung sejarah tersebut mendapat respon positif warga setempat.

Di tengah pandemi Covid-19 dan seluruh aktivitas belajar mengajar dihentikan, Yayasan Somatua tetap memberi spirit, memacu semangat belajar anak-anak Kampung Keakwa. Adalah Ruth, Yuliana Agaki, Monika Sompotan dan Ulfa Faisal dari Yayasan Somatoa, begitu menggairahkan semangat belajar anak-anak Kampung Keakwa yang lebih dua tahun tidak tersentuh pendidikan akibat pandemi Covid-19. Didampingi langsung Maximus Tipagau-Waukateyau, anak-anak Kampung Keakwa begitu terhibur dengan pembelajaran yang diselingi ceritera dongeng dan aneka permainan serta lomba. Terlebih keceriaan dari pandangan mata anak-anak ketika menerima bingkisan berupa alat tulis-menulis dari pengurus Yayasan Somatoa yang didirikan Maximus Tipagau-Waukateyau, sang gladiator Papua. Tidak kala menarik, disela-sela anak-anak mengikuti serangkaian kegiatan belajar dan mengajar, suara senda gurau mereka sesekali terdengar bersamaan hilir mudik perahu nelayan yang melintas di Kali Keakwa.

Tidak hanya memanfaatkan bangunan kayu yang lokasinya tidak jauh dari muara Kali Keakwa, tapi anak-anak juga diajak bermain, belajar hingga lomba lari kelereng. Disamping itu, anak-anak pun diajak bermain di pantai Keakwa, tepatnya di lokasi dimana terdapat meriam eks peninggalan Perang Dunia II. Dari semua rangkaian kegiatan yang dilaksanakan, anak-anak Kampung Keakwa benar-benar merasakan manfaat pendidikan dengan kehadiran pengurus Yayasan Somatua.

Maximus Tipagau-Waukateyau mengatakan, antusias belajar anak-anak Kampung Keakwa, baik di kampung lama maupun kampung baru begitu tinggi. “Anak-anak Keakwa cerdas dan sangat aktif menjawab ketika ditanya. Mungkin karena banyak konsumsi makanan laut yang segar-segar,” terang Maximus. Maximus pun memastikan siap mendukung gerakan literasi di Kampung Keakwa yang digawangi Yayasan Somatoa.

“Setelah Yayasan Somatoa mengabdi di pengunungan, kini kita turun pantai atau pesisir untuk membantu meningkatkan minat baca anak-anak, terutama mengisi waktu senggang usai jam sekolah. Kami memfasilitasi anak-anak agar memanfaatkan waktu bermainnya untuk belajar, sehingga waktu mereka tidak terbuang sia-sia,” tambah Maximus. Tak hanya membaca, menulis dan menghitung, dalam pengembangan pariwisata wilayah pesisir, Yayasan Somatoa juga siap membekali anak-anak dengan pembelajaran maupun pembentukan karakter iman. “Saya juga akan kerjasama dengan aparatur kampung supaya para orangtua juga diedukasi agar sepenuhnya mendukung pendidikan anak demi masa depan mereka. Jangan ada lagi orangtua yang mau melaut ajak anak-anak. Anak-anak itu harus sekolah dan dibimibing orangtua saat di rumah,” pesan Maximus. Diharapnya pula, melalui serangkaian kegiatan dari Yayasan Somatoa, minat baca anak-anak terus meningkat sehingga terbangun budaya literasi sejak dini bagi anak-anak pesisir. (timgladiatorpapua)

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

One response to “Pengurus Yayasan Somatua Belajar Bersama Anak-anak Kampung Keakwa”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *