Maximus Gladiator Papua, Kini Diangkat Jadi Anak Adat Kampung Keakwa
“Saya berterima kasih untuk seluruh masyarakat Keakwa yang telah mengangkat saya sebagai anak adat. Mari kita bersama bangun Kampung Keakwa dengan komitmen, saya tidak mau saudara-saudara saya menjual tanah, tetapi kita memanfaafkan potensi yang ada untuk bangun kampung ini”.
PRINSIP hidup yang mengagumkan dari sosok Maximus Tipagau, pemuda sukses asal Suku Moni, Papua ini membuatnya tersohor, apalagi pernah duduk dalam jajaran staf khusus kepresidenan yang membidangi bisnis. Meski kenyataan sekarang dibalik kesuksesannya, kontras bertolak belakang dengan kondisi nyata masa kecilnya, yakni harus melalui jalan panjang menghadapi kesulitan hidup di daerah pedalaman Papua, ia tidak pernah menyerah. Meski sempat hidup sebatang kara setelah ditinggal kedua orang tua dan saudaranya, Maximus tetap kuat hati dan selalu sujud kepada Sang Ilahi, ini membuatnya teguh serta mampu mempertahankan hidup dengan prinsip mengagumkan, yaitu pantang minta-minta apalagi mencuri bukan tipikalnya. Inilah sepenggal kisah Maximus yang dituangkan dalam buku perdana yang diluncurkannya pada 2016 lalu dengan judul ‘Maximus dan Gladiator Papua’.
Obsesi atau impian dalam hidup pemuda kelahiran 17 Mei 1983 ini selepas bekerja dari Freeport, adalah ingin menunjukkan kepada dunia tentang keindahan Tanah Papua umumnya, dan tanah kelahirannya pada khususnya.
Setelah cukup modal dan memutuskan untuk berhenti kerja dari perusahaan tambang emas terbesar di dunia, PT Freeport Indonesia, Maximus membuat operator pendakian yang dinamai Adventure Carstensz pada 2004 silam.
Pikir dia waktu itu, pariwisata adalah salah satu cara untuk menyejahterakan masyarakat di Kampung Ugimba dan sekitarnya, daerah dimana ia lahir dan dibesarkan.
Disamping membangun usaha pariwisata, Maximus juga aktif dalam aksi lingkungan di Puncak Carstensz yang merupakan satu dari tujuh keajaiban dunia (seven summits). Dari obsesinya itu, alhasil Maximus dan tim Adventure Carstensz telah membawa lebih 200 pendaki pertahun dari luar negeri, diantaranya AS, Australia, Inggris, Belanda, Prancis hingga China.
Maximus yang akrab disapa Masmus juga aktif mempromosikan Cartenz pada Word Travel Market (WTM) Program di London pada 3-6 November 2014, dan di Internationale Tourismus-Brse (ITB) Berlin, sebuah ajang promosi wisata terbesar di dunia sejak 2010 silam.
Maximus kemudian melebarkan sayap usahanya dengan mendirikan perusahan Papua Global Investment. Dari bisnis pariwisata, ia kemudian mendirikan Yayasan Somatoa pada 2012 yang bergerak dibidang sosial.
“Kegiatan dari yayasan tersebut antara lain mengirim dokter (dikenal dengan dokter terbang) ke daerah terpencil yang tidak memiliki akses kesehatan, dan memberdayakan masyarakat dengan memproduksi garam di atas gunung,” jelas Maximus.
Giat sosial dari dana swadaya yang didonasikan, Maximus mampu mendatangkan dokter dari Jakarta hingga Jerman untuk berkarya di tanah Papua.
Segala daya yang dilakukan Maximus tak ubahnya sebuah ungkapan cinta akan tanah kelahiran.
Di benaknya terbayang bagaimana di suatu hari nanti Papua akan setara dengan wilayah lain, bahkan lebih maju.
Dari usaha yang dikembangkan, sudah pasti Maximus memiliki jaringan atau relasi yang mumpuni hingga kalangan atas, tidak hanya di Mimika, Papua, Indonesia, tapi sampai ke luar negeri.
Memiliki banyak relasi dari sepak terjang usaha yang dijalankannya, Maximus akhirnya membangun PT Mpaigelah, sebuah perusahaan outsourcing yang mensupport PT Freeport Indonesia.
Tidak gampang memang. Dengan menduduki jabatan sebagai Presiden Direktur (Presdir) PT Mpaigelah, tidak berlebihan jika Maximus menyandang status pengusaha muda.
Maximus yang dikenal pantang menyerah dengan motto hidup ‘kerja dulu baru makan’ pun jadi perbincangan hangat di dunia maya. Selepas diundang dalam programa Kick Andy di Metro TV, menyusul pada 22 Maret 2020 lalu, Maximus berhasil meraih penghargaan Kick Andy Hero bidang wisata alam. Ini berkat kerja kerasnya mengenalkan destinasi wisata Papua kepada Dunia.
“Ini merupakan wujud kecintaan saya kepada bumi Cenderawasih, saya membuat bisnis untuk mengenalkan Papua kepada dunia,” ujar Maximus.
Tak hanya meraih penghargaan Kick Andy Hero 2020, Maximus juga pernah menerima reward lain seperti Penghargaan dari Kapolri 2017 untuk Pemecah Rekor Bersama Pendaki Cartenz Wanita Terbanyak Pertama di Dunia, The Top Ten The 2018 Most Influential People in Indonesia 2018.
Diangkat Jadi Anak Adat Kampung Keakwa Tekadnya yang kuat kemudian mengubah perjalanan hidupnya sekaligus sebagai aktivis dan pejuang/peduli konservasi di tanah Papua.
Tak hanya dirinya yang merasakan hasil jerih payahnya, namun masyarakat Papua dan non Papua pun mendapatkan manfaat darinya.
Segudang prestasi dan kepedulian sosial menjadi simpati banyak kalangan, termasuk warga Suku Kamoro, kini Mimika Wee dari Kampung Keakwa, Distrik Mimika Tengah, Kabupaten Mimika.
Hari itu, Rabu, 27 Mei 2020 di halaman Balai Kampung Keakwa, melalui tradisi lokal masyarakat setempat, Maximus Tipagau diupacarakan dan diangkat menjadi anak adat Kampung Keakwa.
Momen sakral atas persetujuan masyarakat adat, pemerintah, kalangan tokoh dan para leluhur setempat, akhirnya melalui Yohakim Amareyau selaku Dewan Adat Kampung Keakwa mengkultuskan marga baru ‘Waukateyau’ kepada Maximus.
“Atas berkat dan rahmat Tuhan kami mengangkat anak Maximus dan kami memberikan marga baru untuknya, Maximus Waukateyau,” seru Yohakim disambut tepuk tangan meriah warga.
Adalah Letkol Inf. Pio L. Nainggolan (Mantan Dandim Mimika) dan beberapa angotanya, termasuk aparatur pemerintahan termasuk ratusan warga setempat turut menyaksikan ritual adat yang ditandai dengan pemberian dayung oleh dewan adat setempat kepada Maximus Waukateyau.
Pemberian dayung dimaknai sebagai simbolisasi sarana untuk mencari makan bagi masyarakat pesisir termasuk warga Keakwa.
“Budaya Suku Kamoro tidak terlepas dari tiga hal, yaitu sampan (perahu) dan dayung untuk mencari makan dan menafkai hidup keluarga. Dayung adalah simbol mencari kehidupan, dengan dayung nantinya dapat membawa warga, khususnya generasi muda Keakwa ke arah yang lebih baik,” kata Yohakim. Yohakim menambahkan, pengangkatan Maximus Tipagau nantinya dapat memotivasi warga Kampung Keakwa, secara khusus generasi muda untuk masa depan dan kehidupan mereka kelak lebih baik lagi.
“Harapan kami Maximus sebagai anak adat, bisa bangun Kampung Keakwa serta jadi motivator dan membina generasi muda kami di sini sehingga sukses sepertinya (Maksimus),” harap Yohakim.
Adapun pesan khusus Yohakim, dari kepedulian Maximus yang sudah banyak memberi sumbangsih kepada pemerintah, komunitas, maupun kalangan masyarakat, pastinya jadi indikator jaminan membangun dan memajukan sendi-sendi kehidupan, termasuk pendidikan yang menjadi kerinduan dan harapan besar warga Kampung Keakwa selama ini.
Selain itu, Maximus juga diminta mendukung penuh keberadaan pabrik sagu di Keakwa yang selama ini diam agar depannya bisa beroperasi dengan memberdayakan warga setempat. Tidak hanya itu, keinginan warga kepada Maximus agar membuka destinasi pariwisata di Kampung Keakwa.
Maximus yang resmi menyandang status putra Keakwa dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada leluhur dan seluruh masyarakat Keakwa.
Dengan pengangkatannya sebagai anak adat, Maximus berkomitmen membangun Kampung Keakwa dari potensi sumber daya alam dan SDM yang ada.
“Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat Keakwa, saya akan dorong pengoperasional pabrik sagu, pariwisata termasuk sendi-sendi lain di Kampung Keakwa ini,” janjinya. Menurut dia, pabrik sagu maupun sektor pariwisata di Kampung Keakwa menjadi target yang akan dikembangkannya secara maksimal sehingga berdaya guna dan berhasil guna, terutama destinasi pariwisata lokal.
“Di Kampung Keakwa ini potensi alamnya banyak, sehingga kita tidak boleh malas, tapi harus bangkit dan penuh semangat bangun dan majukan Kampung Keakwa ini. Tidak boleh ada yang malas-malas,” tegasnya.
Maximus pun memastikan akan membangun rumah di Kampung Keakwa, agar lebih mudah berinteraksi dengan warga dari apa yang sudah menjadi komitmen. Dengan fokus mengembangkan sektor pariwisata dan budaya, komitmen Maximus adalah mendatangkan wisatawan mancanegara ke Keakwa.
“Saya berterima kasih untuk seluruh masyarakat Keakwa yang telah mengangkat saya sebagai anak adat. Mari kita bersama bangun Kampung Keakwa dengan komitmen, saya tidak mau saudara-saudara saya menjual tanah, tetapi kita memanfaafkan potensi yang ada untuk bangun kampung ini,” serunya.
Kedatangan Maximus ke Kampung Keakwa sejak itu disambut secara adat oleh warga Kampung Keakwa Lama maupun Keakwa Baru. (timgladiatorpapua)
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Cara Unik Gladiator Papua ” Maximus Tipagau” Bagi Papua Berkat Maximus Tipagau
Pengurus Yayasan Somatoa Belajar Bersama Anak-anak Kampung Keakwa
Awal Tahun 2022 Menjadi Angin Segar Bagi Papua Berkat Maximus Tipagau
Yayasan Somatua Kembangkan Pariwisata dari Pesisir Pantai Sampai ke ‘Puncak Impian’
APRESIASI – Maximus memberikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada warga Keakwa atas pengangkatan dirinya sebagai anak adat.
2 responses to “APRESIASI – Maximus memberikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada warga Keakwa atas pengangkatan dirinya sebagai anak adat.”
[…] APRESIASI – Maximus memberikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada war… […]
[…] APRESIASI – Maximus memberikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada warg… […]