STC Menuju Akreditasi BNSP

GLADIATORPAPUA,TIMIKA

Somatua Training Center (STC) yang didirikan oleh Yayasan Somatua, kini dalam proses menuju akreditasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

STC hadir tidak hanya sebagai salah satu pusat program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Timika-Papua, lebih dari itu mengatasi masalah akut di Papua, yakni memerangi masalah kemiskinan, kesehatan dan pendidikan, padahal Papua ditopang oleh Otonomi Khusus (Otsus) .

Hal inilah yang melatarbelakangi Maximus Tipagau yang dijuluki Gladiator Papua, mendirikan STC dengan visi menciptakan SDM Papua yang professional dan berdaya saing global berwawasan lingkungan.

Serta misi, menyelenggarakan pelatihan yang berkualitas berbasis kompetensi, mengembangkan sistem dan model pelatihan yang up to date, serta membangun link and match (menghubungkan dan mencocokan) dengan industri, pemerintah dan instansi lainnya.

Sebagai lembaga yang berkarya di bidang pendidikan dan pengembangan SDM, Maximus merasa terpanggil juga memiliki tanggung jawab, setidaknya untuk wilayah Mimika.

“Kami hadir dalam wujud Somatua Training Center untuk membantu mengasah soft skill dan hard skill generasi muda Papua, teristimewa tujuh suku, agar siap berkarya di dunia profesional,” ungkap Maximus.

Sejak dibuka bahkan dalam perjalannya menuju penilaian akreditasi yang akan berlangsung pada Senin (16/5) hingga Rabu (18/5) lalu, pihak STC melakukan persiapan mulai dari SOP, silabus, program pelatihan, kurikulum, dan MoU (memorandum of understanding) pun telah dipersiapkan.

Penilaian lain terkait kegiatan-kegiatan yang dikreditasi terdiri dari Bimbingan Teknik (Bimtek), pengecekan dan verifikasi dokumen, kunjungan dari Disnaker Mimika hingga review Sarana Prasarana (Sarpras) STC dan closing ceremony.

Adapun tim asesor, yaitu Jumik Wiyono, Asesor sekaligus Ketua Komite Akreditasi LPK Provinsi Papua. Ada pula Robertho Sinto Erbo, Asesor dan Anggota Komite Akreditasi LPK Provinsi Papua.

Sementara itu, para pihak yang terlibat selama proses akreditasi, diantaranya instruktur, alumni, siswa, user PT Freeport Indonesia, dan mitra kerjasama (Disnaker, organisasi keagamaan, dan Lembaga adat).Disamping itu, fakta menunjukan komposisi pekerja untuk bidang-bidang yang membutuhkan keterampilan khusus kini masih didominasi tenaga kerja non-Papua.

“Ini pun jadi salah satu landasan didirikannya Somatua Training Center. Dengan menyediakan layanan pelatihan lebih dari sepuluh jenis keterampilan di dunia pertambangan dan industri secara umum, STC mencetak tenaga kerja lokal siap pakai dengan kualitas handal dan tersertifikasi. Dengan terserapnya lulusan program training, khususnya putra-putri Papua, STC telah andil bagi peningkatan SDM sekaligus kualitas hidup masyarakat Papua, khususnya di Mimika,” kata Maximus.

Tak ayal muara dari program pelatihan ini tidak berhenti pada keberhasilan lulusan memperoleh pekerjaan dengan bekal kompetensi dan sertifikat.

“Kami harap lulusan Somatua Training Center yang telah bekerja nantinya bisa mengubah kehidupan keluarga dan masyarakat Papua secara umum, yang pada gilirannya akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang secara nasional tidak lagi menempatkan Papua di titik nadir,” demikian Maximus. (timgladiatorpapua)

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *