Kopi Wamena sudah cukup dikenal di kalangan pecinta kopi di seluruh tanah air selain kopi Toraja, Aceh dan lainnya. Kopi arabica yang tumbuh baik pada dataran tinggi telah dibudidayakan oleh petani lokal di Kabupaten Jayawijaya sejak lebih dari 40 tahun lalu. Dengan ketinggian wilayah mencapai 1500-2000 mdpl wilayah Kabupten Jayawijaya di Provinsi Papua Pegunungan ideal untuk budidaya kopi arabica.
Salah satu petani kopi arabica dari Wamena adalah Bapak Hubertus Marian. Beliau telah berkecimpung dalam dunia budidaya dan pengelolaan kopi arabica sejak tahun 1980. Beberapa perlombaan tingkat nasional telah beliau ikuti dan mendapatkan penghargaan berkat kegigihannya dalam mengembangkan dan mempromosikan kopi arabica dari Distrik Kurulu, Jayawijaya. Pada tahun 1994 ia bahkan dianugerahi penghargaan sebagai petani teladan tingkat nasional.
Pada hari Kamis (3/11) beliau menemui Maximus Tipagau di Kantor Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta. Selaku staf ahli Wakil Menteri Dalam Negeri yang fokus pada pengembangan ekonomi Papua, Maximus Tipagau membahas pengembangan UMKM untuk komoditas kopi bersama Bapak Hubertus Marian pada kesempatan ini. Mereka sepakat bahwa kopi adalah emas hitam yang memiliki prospek menjanjikan dan dapat membawa perubahan ekonomi bagi masyarakat Papua.
Dalam kesempatan ini Maximus Tipagau memberikan bantuan biaya penerbangan dari Jakarta kepada Bapak Hubertus Marian yang akan kembali ke Wamena untuk melanjutkan rutinitasnya sebagai petani kopi di Kabupaten Jayawijaya.