Yayasan Somatua sedang merintis pembentukan Pusat UMKM di Timika. Salah satu langkah yang diambil untuk mendukung hal ini dengan mengadakan pelatihan kerajinan Batik Papua dengan menggunakan teknik pathcwork dan quilting. Teknik pathcwork merupakan kerajinan yang menggambungkan potongan kain perca yang memiliki motif dan warna berbeda menjadi bentuk baru. Sedangkan teknik quilting merupakan kerajinan dari kain perca yang seluruhnya dijahit dengan tusuk tindis mengikuti gambar yang terdapat pada kain.
Hari ini (Kamis/24/11/2022) Yayasan Somatua menggelar pelatihan kerajinan batik Papua dengan menggunakan teknik pathcwork dan quilting di gedung kelas Somatua Training Center. Pelatihan ini akan berlangsung selama dua hari 24-25 November. Oleh karena itu pihak yayasan mengundang Disnakertrans Kabupaten Mimika yang diwakili Kepala Bidang Pelatihan, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang secara resmi telah membuka kegitan pelatihan hari ini. Dua orang instruktur berpengalaman dalam bidang tersebut yakni Ibu Selly Febrianty dan Nurhayati dihadirkan untuk berbagi ilmu dengan peserta pelatihan yang terdiri atas mama-mama Papua. Peserta yang hadir pada hari pertama ini sebanyak 24 orang.
“Terimakasih untuk ibu-ibu instruktur yang mau berkenan datang ke Timika dan hadir di tempat ini untuk melatih mama-mama dan saudara-saudara perempuan Papua dalam pengembangan hasil kerajinan tangan dengan teknik pathcwork dan quilting,” demikian disampaikan Maximus Tipagau selaku pendiri Yayasan Somatua.
“Jadi mama-mama yang hadir di sini harus belajar baik-baik, teliti dengan latihan ini, supaya mama-mama juga bisa menjahit, membuat baju, tas, dan lain sebagainya. Mama dan saudari yang hadir pada pelatihan ini, ke depannya tidak perlu membeli barang- barang seperti ini, tetapi sudah bisa memanfaat bahan/kain batik Papua bekas dan menjahitnya kembali untuk di pakai dan juga bisa di jual, untuk membantu ekonomi keluarga seperti contoh mama-mama dari suku Mee menganyam tas, noken dan bahkan membuat baju dengan menganyam dari bahan dasar benang wol. Pelatihan ini gunanya untuk mama, saudari sekalian juga harus bisa tetapi dengan cara yang berbeda seperti memanfaatkan kain bekas dijahit menjadi tas dengan ukuran besar atau kecil, yang bisa isi buku, botol air, taplak meja dan lain sebagainya,” Maximus menambahkan.
Diharapkan bahwa dengan pelatihan ini dan tekad belajar mama-mama Papua, Yayasan Somatua siap membuka UMKM pada bidang Kerajinan batik Papua dengan menggunakan teknik pathcwork dan quilting. Mari berkarya bersama untuk membangun Papua.