maximusgladiatorpapua.com – Maximus Tipagau atau yang dikenal sebagai Gladiator Papua adalah seorang tokoh muda Papua dari suku Moni yang memberikan perhatian khusus pada pengembangan sektor pariwisata di Papua. Ia telah malang melintang memperkenalkan Puncak Carstensz sebagai wisata minat khusus ke berbagai negara dalam berbagai pagelaran eksibisi pariwisata internasional. Hasilnya banyak wisatawan manca negara pecinta aktivitas mountaineering datang dan mendaki puncak tertinggi di Indonesia tersebut.
Tidak puas dengan pencapaian tersebut, Maximus sang Gladiator Papua juga merambah potensi wisata di wilayah pesisir selatan Kabupaten Mimika. Ia memilih Keakwa sebagai pusat pengembangan ekowisata pesisir sekaligus menjalankan program pengembangan masyarakat. Melalui pendekatan dengan masyarakat di wilayah Distrik Mimika Tengah tersebut, Maximus mendapat sambutan hangat bahkan diangkat sebagai anak adat suku Kamoro dengan menyandang nama ‘Wauketeyau’. Dan ia pun memulai langkah-langkah pengembangan ekowisata di pesisir Kampung Keakwa sejak tahun 2019.
Keakwa adalah salah satu kampung pesisir dengan pantai pasir putih indah yang berada di selatan Kabupaten Mimika. Kekayaan udang, kepiting dan ikannya juga melimpah. Tak hanya itu, kampung yang berada di Distrik Mimika Tengah ini pernah menjadi basis pertahanan Jepang saat diserang Sekutu dalam Perang Dunia II. Kampung ini menjadi basis utama pertahanan tentara Jepang melawan Sekutu di wilayah selatan Papua. Di sini terdapat pelabuhan utama untuk mobilisasi peralatan tempur Jepang kala itu. Jika berkunjung ke sini, Anda masih dapat melihat puing-puing peninggalan sejarah Jepang terutama mesin-mesin perangnya seperti mortir, tank, meriam, peluru, dan pesawat tempur yang digunakan dalam menghadapi Sekutu pada Perang Dunia II.
Pada tahun 2019 Maximus Tipagau melalui Yayasan Somatua membangun 10 unit homestay di Keakwa. Homestay ini diperuntukkan bagi wisatawan lokal maupun internasional yang ingin berkunjung dan menginap untuk menikmati keidahan pesisir Mimika, mencoba kuliner khasnya, melihat bagian sejarah Perang Dunia II sembari mengenal budaya dan tradisi Suku Kamoro yang menghuni wilayah ini.
“Saya akan terus berupaya dalam pengembangan ekowisata Keakwa supaya masyarakat Mimika khususnya bagian pesisir juga dapat merasakan perputaran perekonomian kreatif yang merata. Saya ingin dunia melihat hasil karya ukiran kayu asli dan budaya Suku Kamoro,” tegas Sang Gladiatior Papua.
Untuk memastikan bahwa fasilitas yang telah dibangun tetap terwat dengan baik, Yayasan Somatua menempatkan karyawan yang bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Salah satu contoh kegiatan pemeliharaan harian dilaksanakan pada pada hari Selasa (10/1/2023) di mana tim Yayasan Somatua membersihkan halaman di sekitar homestay agar keindahan area homestay dan pesisir Keakwa tetap terjaga dan membuat nyaman para wisatawan. Diharapkan potensi wisata yang menjanjikan ini dapat menarik lebih banyak wisatawan lokal dan manca negara di waktu yang akan datang. (TimGladiator).