Maximus Memperkenalkan Garam Gunung Asli Papua

maximusgladiatorpapua.com – Maximus Tipagau selaku tokoh pemuda asli Papua, terus berupaya membantu masyarakat melalui Yayasan Somatua dalam bidang ekonomi. Salah satunya yakni pengolahan garam gunung. Garam gunung ini berlokasi di ketinggian 3.500 mdpl dan berasal dari tanah dan bercampur sungai. Jika biasanya garam selalu terdapat di pinggir pantai, maka beda saat di distrik Hitadipa, Homeyo, dan Wandai, kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Garam gunung ini sudah ada sejak dahulu dan digunakan sebagai bumbu masak oleh masyarakat setempat. Sesuatu yang dianggap sebagai berkah dari Tuhan untuk suku Moni yang menetap di desa sekitarnya. Sebab, jarak dari sana ke pantai jauhnya ribuan kilometer. Tentunya ini adalah berkah bagi warga Papua dari Sang Maha Pencipta.

Proses pembuatan garam gunungpun masih sangat tradisional. Pertama, air asin yang mengalir dari sungai garam akan ditimba dan dimasukan dalam sebuah wadah besar. Wadah ini terbuat dari batu, namun seiring perkembangan jaman, banyak orang dari suku Moni yang pergi ke kota dan pulang membawa wadah aluminium untuk menggantikan wadah berbahan batu untuk memasak garam. Air garam dimasak dalam wadah aluminium dengan suhu yang sangat panas hingga mencapai 1000 celcius. Air garam kemudian akan mengeras dan menjadi garam batu. Rasa garamnya memang tak jauh berbeda dengan garam laut. Dan itulah satu-satunya bumbu masak yang dipakai oleh masyarakat.

“Sebagai pendiri Yayasan Somatua, saya akan terus membantu dan mewadahi para petani garam gunung ini supaya dapat membantu perekonomian dan kemajuan masyarakat gunung di Intan Jaya,” ujar Maximus (Timgladiatorpapua).

 

,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *