Maximus Tipagau Tantang ‘Pemkab Mimika Sediakan Air Bersih untuk Masyarakat’

www.maximusgladiatorpapua.com Timika, – Maximus Tipagau, pendiri Yayasan Somatua, terus menunjukkan komitmennya dalam menjawab kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Dikenal sebagai “Gladiator Papua”, Maximus hadir sebagai solusi di tengah penantian masyarakat akan mega proyek air bersih yang masih dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika.

Maximus membangun Water Tank Park (WTP) di depan Graha Eme Neme Yauware untuk mendistribusikan air minum gratis bagi masyarakat. Hal ini merupakan bentuk tantangan kepada Pemkab Mimika agar bekerja lebih cepat dalam menyediakan fasilitas air bersih bagi masyarakat setempat.

Inisiatif Maximus Tipagau ini dilatarbelakangi oleh krisis air bersih yang berkepanjangan di Mimika. Dimana 80% wilayah Mimika adalah rawa-rawa dengan kualitas air tanah yang buruk, terutama bagi masyarakat Kamoro (Mimika Wee) yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Kondisi ini sudah berlangsung selama lebih dari 25 tahun, bahkan sebelum dan setelah terbentuknya Kabupaten Mimika.

Maximus berpendapat bahwa sudah sewajarnya pemerintah menyediakan air bersih secara gratis bagi seluruh masyarakat Mimika. Apalagi, DPRD Mimika telah mengalokasikan anggaran untuk program air bersih selama bertahun-tahun, namun belum dirasakan secara utuh oleh masyarakat.

Menanggapi situasi tersebut, Maximus Tipagau bersama Tim Gladiator Papua dan Yayasan Somatua membangun WTP dengan menghabiskan dana Rp 12 miliar.

“Kita beli WTP ini Rp 12 miliar, dan kita sumbangkan air bersih ini gratis untuk masyarakat. Ini tujuannya memotivasi masyarakat supaya mereka mendapatkan kelayakan akan kebutuhan air bersih, sebab air merupakan sumber kehidupan,” jelas Maximus.

Maximus, yang diangkat sebagai anak adat Kampung Keakwa, mengingatkan pemerintah akan pentingnya air. Ia telah menyumbangkan air bersih secara gratis untuk masyarakat melalui usahanya sendiri.

“Ini lucu menurut saya, maka saya mengajak kepada pemerintah yang memiliki sumber daya ekonomi dan keuangan yang besar, berikanlah kepada masyarakat apa yang menjadi hak masyarakat Mimika. Saya bukan mau bersaing disini, tapi saya mau mengajak, karena mengajak itu tidak hanya kata-kata, tapi harus disertai dengan perbuatan. Perbuatan saya ini riil lewat WTP di depan Graha Eme Neme Yauware,” katanya.

Lebih membanggakan lagi, WTP ini dikelola oleh putra-putri asli Papua yang bekerja secara sukarela.

“Ini lucu tapi nyata, apalagi yang kerja anak-anak aibon, anak-anak jalanan untuk kepentingan hidup banyak orang. Buktinya, saya di WTP baru tujuh menit, tapi sudah bahyak warga yang datang ambil air bersih. Uang delapan hingga dua belas miliar itu bisa dicari, tapi membagi berkat gratis itu luar biasa, karena upahnya di surga. Kerja dengan baik, menolong dengan tulus dan membantu, buat saya sangat senang sekali karena capek saya, keringat saya sudah selesai, apalagi masyarakat datang dengan suka cita, damai, tidak ada tekanan, ini tujuannya hanya satu, yaitu mengedukasi masyarakat akan pentingnya air bersih,” ulasnya.

Maximus juga mengomentari program air bersih di Kapiraya, Mimika Barat Tengah yang tidak berjalan. Ia menegaskan bahwa saat ini TNI dan pemerintah pusat sedang fokus pada air minum dan gizi buruk.

“Jadi, tidak ada lagi waktu bermain-main dengan air bersih dan jangan ada lagi program penipuan terhadap rakyat, karena orang Indonesia, orang Papua, masyarakat Mimika mendapatkan air minum dan gizi harus bagus. Karena gizi kita bagus, minum air bersih, orang Indonesia jadi pintar seperti saya (Maximus Tipagau-red),” tantangnya.

Maximus menambahkan bahwa Presiden RI terpilih Prabowo Subianto telah mencanangkan program air bersih dan gizi.

“Jadi, untuk kelompok-kelompok tertentu, stop sudah ambil gambar tentang kondisi orang Papua, stop cari panggung. Harus cari cara yang efisien dan efektif, harus ada riil reset. Masa kita punya daerah kaya tapi tidak bisa,” tantangnya.

Apresiasi Masyarakat

Masyarakat menyambut baik program air bersih gratis yang diinisiasi oleh Maximus Tipagau. Salah seorang ibu dari wilayah ujung setelah Kwamki Narama, meskipun harus mengeluarkan uang Rp30 ribu untuk ongkos ojek, merasa bersyukur dan berterima kasih atas air minum gratis yang disediakan.

“Terima kasih bapak Maximus, kami sangat terbantu dengan penyediaan dan pembagian air minum gratis. Semoga apa yang bapak Maximus sudah buat nyata ini memacu pemerintah unutk segera menuntaskan mega proyek air bersih yang dibangun sejak 2012 silam bisa tuntas segera sehingga menjawab kerinduan menahun masyarakat akan kebutuhan air bersih,” tandasnya.

Inisiatif Maximus Tipagau ini menunjukkan kepedulian dan komitmennya dalam membantu masyarakat Mimika untuk mendapatkan akses

, , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *