www.maximusgladiatorpapua.com Pomako 18 Juli 2024 – Dalam perjalanannya di Pesisir Pelabuhan Pomako, Maximus Tipagau pendiri Yayasan Somatua, menyempatkan diri untuk berhenti di area rencana pembangunan smelter. Di sana, ia disuguhkan pemandangan ironis yang mencerminkan kesenjangan sosial yang menganga di Mimika.
Di area rencana pembangunan smelter tersebut, Maximus melihat beberapa warga Kamoro asal Timika Pantai yang tinggal di gubuk dan rumah panggung yang kurang layak huni. Kondisi ini terasa kontras dengan julukan Mimika sebagai “Kota Dolar” yang terkenal dengan kekayaan alamnya.
Maximus prihatin melihat potret kemiskinan ini, yang menjadi bukti bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia belum sepenuhnya terwujud di Mimika. Ia menyaksikan sendiri bagaimana masyarakat di pesisir Pelabuhan Pomako hidup dalam kekurangan, sementara di sisi lain, kekayaan alam Mimika belum dinikmati secara merata.
Maximus tidak hanya mengamati, tetapi juga berdialog dengan salah satu penghuni gubuk, seorang mama janda yang tinggal bersama anak dan cucunya. Mendengar kisah hidup mereka, Maximus semakin tergerak untuk memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Mimika.
Kunjungan ke Pesisir Pelabuhan Pomako ini semakin memperkuat tekad Maximus Tipagau untuk membawa perubahan bagi Mimika. Ia berkomitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat, termasuk masyarakat di pesisir Pelabuhan Pomako, agar mereka dapat merasakan keadilan sosial dan hidup dengan layak.
Maximus yakin bahwa Mimika memiliki potensi yang besar untuk menjadi daerah yang adil dan sejahtera. Dengan kepemimpinan yang tepat dan komitmen yang kuat, ia optimis bahwa kesenjangan sosial di Mimika dapat diatasi dan semua rakyatnya dapat hidup dengan lebih baik.
Kunjungan Maximus Tipagau ke Pesisir Pelabuhan Pomako menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya keadilan sosial. Ini adalah sebuah seruan untuk bersama-sama membangun Mimika yang adil dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.(MGP)