Timika, Papua Tengah — Program pelatihan kejuruan untuk pemuda Papua resmi dibuka pada hari Sabtu, 19 Juli 2025, di Somatua Training Center, Timika. Acara pembukaan ini dipimpin langsung oleh tokoh pengusaha asal Papua, Maximus Tipagau, dan dihadiri oleh tamu kehormatan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerper) Kabupaten Intan Jaya, Jeremias Kobogau.
Pelatihan ini mencakup tiga bidang utama, yaitu operator alat berat (excavator), welder (pengelasan), dan pengolahan kayu. Program ini merupakan hasil kerja sama erat antara Pemerintah Kabupaten Intan Jaya dan Yayasan Somatua, yang memiliki visi bersama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah pedalaman Papua, khususnya generasi muda Intan Jaya.
Dalam sambutannya, Maximus Tipagau menegaskan pentingnya pelatihan berbasis keterampilan kerja untuk membuka akses lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi pemuda lokal. “Kami ingin memastikan anak-anak muda Papua punya bekal nyata untuk bersaing, baik di sektor industri lokal maupun nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Jeremias Kobogau menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan komitmen Yayasan Somatua dalam memfasilitasi pelatihan ini. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung program-program yang mendorong kemandirian dan pemberdayaan masyarakat, terutama di bidang ketenagakerjaan.
“Pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan pembangunan di Intan Jaya. Kami berharap para peserta dapat menyerap ilmu dengan baik dan siap berkontribusi dalam pembangunan daerah,” kata Jeremias.
Program pelatihan ini dirancang berlangsung secara intensif dalam beberapa pekan ke depan, dimulai dengan sesi teori di kelas, kemudian dilanjutkan dengan praktik lapangan. Sebanyak 12 peserta dari Intan Jaya telah terdaftar sebagai angkatan pertama dalam program ini.
Kerja sama strategis antara pemerintah daerah dan lembaga swadaya lokal seperti Yayasan Somatua menjadi model kolaborasi yang diharapkan bisa direplikasi di daerah lain. Dengan memanfaatkan potensi lokal dan mengedepankan pendekatan yang inklusif, pelatihan ini menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi masyarakat Papua berbasis keterampilan dan kerja nyata. (STC)