GLADIATORPAPUA,TIMIKA Tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) Kabupaten Mimika, menemukan lebih 2.260 Kg daging ayam, ceker serta hati (empala) ayam tidak layak konsumsi pada Inspeksi Mendadak (Sidak), Selasa (26/4).
Sidak jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah oleh tim Disnak dan Keswan yang dipimpin langsung drh. Sabelina Fitriani selaku Plt. Kadisnak dan Keswan dibagi dalam empat kelompok dengan sasaran sentra penjualan daging, baik di supermarket maupun sejumlah pasar dan kios di wilayah setempat.
Kelompok pertama menyasar ke Pasar Sentral dan kawasan Jalan Hasanuddin. Kelompok dua menyasar pusat penjualan di Jalan Belibis, Budi Utomo dan Kings Mart di Timika Mall. Kemudian kelompok ketiga di Pasar Lama, Jalan Bougenville, Jalan Ki Hajar Dewantara dan Jalan Pendidikan.
Sedangkan kelompok keempat Sidak di Diana Supermarket bilangan Budi Utomo, kawasan SP2 dan SP3. Dari Sidak berhasil disita 9,46 Kg daging ayam sudah tidak layakkonsumsi dan langsung dimusnahkan dengan cara dikubur dalam tanah. Adapun 9,46 Kg daging ayam itu disita dari Kios Daging Alif Fresh di Jalan Belibis sebanyak dua bungkus daging olahan berupa ayam panggang siap saji seberat 1,2 Kg.
Terbanyak disita 2.260 Kg daging ayam, ceker, dan hati (Empala) ayam di salah satu lapak penjualan di Pasar SP2 milik Wanani. Disita pula 4,7 Kg daging ayam mentah dari usaha milik Irwan di Pasar Sentral. Kemudian 0,8 Kg daging ayam mentah dari Toko Cahaya Maros di bilangan Hasanuddin.
Serta hasil sitaan daging olahan berupa ayam panggang bumbu seberat 0,5 Kg dari kios daging milik Hj. Hasnah. Kendati banyak daging ayam yang disita, namun dipastikan daging sapi dan ayam yang di jual di lokasi sasaran sidak sejak pukul 09.30 WIT Selasa kemarin, semuanya layak dikonsumsi.
Tim yang diturunkan langsung memeriksa daging di atas meja jualan, termasuk yang masih disimpan dalam freezer, semuanya tidak luput dari pemeriksaan petugas. Dari pantauan media ini, setiap ditemukan daging yang sangat lembek, drh. Sabelina pun langsung diperintahkan penjualnya segera diganti dengan daging segar atau benar-benar beku.
Pasalnya, kontur daging yang sangat lembek itu berpotensi tercemar kuman atau terkontaminasi dan berbahaya bila dikonsumsi. Tak lupa, para penjual daging diingatkan selalu memperhatikan kebersihan freezer karena sangat mempengaruhi kualitas daging. Dari hasil Sidak, drh. Sabelina membenarkan dan merincikan temuan daging ayam tidak layak konsumsi.
“Secara umum para penjual daging cukup memperhatikan kebersihan. Kalau daging yang dijual dengan kondisi sangat lembek itu karena terlalu lama aau lebih empat jam berada di luar freezerm dan ini terkontaminasi palagi daging itu media hidupnya kuman,” jelasnya. Pada kesempatan itu, drh. Sabelina juga mengimbau masyarakat agar pintar dalam memilih daging yang aman dikonsumsi dan higienis. “Kalau ciri-ciri daging ayam sehat itu warnanya putih kemerahan dan cerah, tekstur dagingnya kenyal, kulitnya tidak kering juga tidak berlendir. Selain itu berserat halus, tidak memar, tidak berlemak pada serat daging, serta aromanya tidak menyengat, atau tidak bau amis atau busuk,” katanya.
Adapun ciri-ciri daging sapi yang sehat, yakni warna dagingnya merah cerah segar dan mengkilat, tidak pucat dan tidak kotor. “Jadi warna dagingnya merah merata dan terbebas dari noda atau bercak dan benda asing,” jelasnya. Termasuk aromanya segar, tekstur padat dan kenyal tapi tidak kaku. “Kenali ciri-ciri daging yang layak dan sehat dikonsumsi,” tandasnya. (timgladiatorpapua)
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Cara Unik Gladiator Papua ” Maximus Tipagau” Bagi Papua Berkat Maximus Tipagau
Awal Tahun 2022 Menjadi Angin Segar Bagi Papua Berkat Maximus Tipagau
Pengurus Yayasan Somatoa Belajar Bersama Anak-anak Kampung Keakwa
APRESIASI – Maximus memberikan penghargaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada warga Keakwa atas pengangkatan dirinya sebagai anak adat.
Yayasan Somatua Kembangkan Pariwisata dari Pesisir Pantai Sampai ke ‘Puncak Impian’